Kamis, 26 Mei 2016

Persiapan Teknis Menghadapi SBMPTN

SBMPTN sudah sangat dekat. Berbagai hal sudah kita lakukan: formulir online, dan mencetak kartu tanda peserta. Selain itu kita pun akan menuntaskan rangkaian persiapan menghadapi SBMPTN  dengan mengikuti kegiatan Program Super Intensif. Semua menu Super Intensif yang pada gizi dan pas untuk meningkatkan kemampuan serta daya saing kita dalam menghadapi SBMPTN ini haruslah dengan lahap kita santap.

1. Persiapan fisika yang prima
Perlu diketahui bahwa SBMPTN sama sekali bukan hanya seleksi kepandaian. Masalah yang kita hadapi dalam SBMPTN sangat teknis sifatnya: mampukah kita menaklukkan sejumlah soal yang ada dalam batas waktu yang tersedia? Dan karena masalahnya bersifat teknis, maka faktor kesiapan fisik menjadi sangat menentukan. Bayangkan, apa jadinya jika ketika "hari pertama" itu tiba-tiba kondisi fisik kita tidak fit gara-gara kita mengabaikannya di hari-hari sebelumnya.
Karena itu, dalam rangka persiapan fisik menjelang SBMPTN perhatikan hal-hal berikut:
a. Hindari pekerjaan yang menyita banyak tenaga.
b. Hindari bekerja/belajar pada waktu-waktu istirahat (saat kondisi tubuh membutuhkan istirahat).
c. Hindari makan makanan yang merangsang perut dan/atau kerongkongan (pedas, asam, dingin) agar tidak mudah terserang penyakit.
d. Jaga kebugaran tubuh dengan melakukan senam ringan setiap hari.
e. Makanlah makanan-makanan yang penuh gizi, terutama sayur-sayuran dan buah-buahan.

2. Persiapan psikis yang optimal
Umumnya segala bentuk ujian yang disadari akan menentukan masa depan selalu mencemaskan. Di satu sisi, kecemasan itu bisa menjadi faktor yang dapat meningkatkan semangat mempersiapkan diri, namun di sisi lain bisa mengakibatkan terhambatnya proses berpikir. Oleh karena itu kita harus berupaya semaksimal mungkin untuk meredam kecemasan yang muncul dan berusaha berada dalam kondisi rileks. Diantaranya dengan mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala seperti sholat, berdzikir, membaca Al-Quran, berdoa, dll.

3. Persiapan kognitif yang baik
Dua tiga hari menjelang SBMPTN dilangsungka, sebaiknya dimanfaatkan untuk merevisi ulang materi-materi yang bersifat hafalan. Latihan-latihan soal yang berat sebaiknya dihentikan.

4. Sehari menjelang SBMPTN
Sadarilah bahwa SBMPTN adalah suatu peristiwa penting yang perlu dipersiapkan secara rinci, karena itu sejumlah hal perlu kita persiapkan sehari sebelumnya. Antara lain:
a. Pastikan bahwa tempat dan ruang ujian sudah kita ketahui dengan jelas.
b. Periksalah kelengkapan alat tulis menulis yang hendak dipergunakan seperti pensil 2B usahakan lebih dari satu dan sudah diraut dengan baik, karet penghapus dan juga papan alas untuk menulis.
c. Buatlah rencana penggunaan waktu selama waktu pengerjaan ujian.
d. Siapkan pakaian lengkap untuk dipakai esok hari.
e. Disarankan membawa jam tangan untuk memudahkan memanjemen waktu selama mengerjakan soal (jika diperbolehkan oleh pengawas ujian)
f. Siapkan kartu tanda peserta SBMPTN sejak malam hari.
g. Persiapkan diri untuk bangun keesokan harinya.
h. Tidur di malam hari menjelang ujian sangat penting.
i. Persiapkan menu dan bahan untuk sarapan esok hari.
j. Periksalah kondisi kesiapan kendaran dengan mengisi BBM dan kelengkapan surat-suratnya (SIM, STNK, dll) jika membawa kendaraan.

5. Pagi hari menuju tempat ujian
Sejak bangun tidur, yang harus diperhatikan adalah masalah penggunaan waktu secara efisien. Jangan biarkan sedikit pun waktu yang terbuang percuma. Segalanya harus dipersiapkan dan dikerjakan secara sistematis. Perhatikan hal-hal berikut:
a. Sarapan secukupnya
b. Selesaikan urusan kita ke belakang. Jangan biarkan perut mengganggu konsentrasi ketika kita sedang ujian. Demikian pula dengan kandung kemih. Kosongkan sejak sekarang.
c. Sebaiknya kita membawa air minum segar (jika dibolehkan oleh pengawas ujian).
d. Berangkatlah lebih awal. Tentu saja lebih baik menanti agak lama di tempat ujian dari pada kita datang terlambat.
e. Buatlah suasana yang tenang dan damai. Usahakan untuk bisa sholat dhuha jika tersedia mushola/mesjid di tempat ujian.

6. Usai SBMPTN 
Lupakan segala permsalahan yang ada. Buang jauh-jauh segala pikiran yang berkenaan dengannya. Demikianlah pula rasa sesal dan penasaran. Serahkan semuanya kepada Allah Ta'ala, yang penting kita sudah berusaha semaksimal mungkin. Lalu berdoalah dengan tanpa bosan-bosannya, agar usaha kita pun sesuai kehandak-Nya terhadap kita. Dan, yakinlah apa-apa yang ditentukan-Nya adalah yang terbaik baik hamba-hamba-Nya.

Sumber: materi BIP "Persiapan Teknis Menghadapi SBMPTN", Bimbingan dan Konsultasi Belajar Nurul Fikri.

Kamis, 19 Mei 2016

Program Studi S-1 Aktuaria IPB Menjadi Pertama dan Satu-Satunya di Indonesia


Bogor-Menjelang penerimaan mahasiswa baru tahun 2016-2017, Institut Pertanian Bogor (IPB) membuka dua program studi (prodi) baru. Hal ini disampaikan langsung oleh Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan IPB, Prof Yonny Koesmaryono, kemarin (18/5). Dalam paparannya, prodi S-1 Aktuaria IPB menjadi yang pertama dan satu-satunya di Indonesia.

"Aktuaria merupakan gabungan antara matematika, statistika, dan ekonomi. IPB telah menyediakan kuota untuk angkatan pertama S-1 prodi Aktuaria ini," beber Yonny. Dijelaskan Yonny, ahli aktuaria atau kerap disebut aktuaris adalah mereka yang bekerja di bidang industri asuransi jiwa, umum, sosial, reasuransi, asuransi jiwa syariah, OJK, BI, LPS, dan BPJS. "Sifatnya memprediksi sebuah risiko, sebab selama ini Indonesia menggunakan tenaga asing untuk melakukannya, mereka biasanya dari Singapura juga Filipina," cetusnya.

Lanjut Yonny, kebutuhan akan aktuaris memang begitu mendesak. Setidaknya OJK membutuhkan 5.000 aktuaris baru, sementara kini baru tersedia 500. Karena itu, pemerintah secara langsung menunjuk IPB agar bisa menghasilkan para aktuaris baru. "Untuk memenuhi kebutuhan aktuaris diperlukan kerja sama antarpihak, yakni pemerintah (OJK), industri keuangan, organisasi profesional, juga perguruan tinggi. Dalam perpektif ini, perguruan tinggi memegang peran sentral pengembangan pendidikan, penelitian dan penerapan aktuaria di Indonesia," ungkapnya.
Lanjutnya, meraka yang tertarik menjadi seorang aktuaris, mengingat kelak dari segi pendapatan pun amat menjanjikan, baru bisa mengikutinya lewat Ujian Tulis Mandiri (UTM) 18 Juni mendatang.

sumber: surat kabar Radar Bogor | www.radarbogor.id